Sosok Inspiratif Hesti Novera Imelda, Sulap Sampah Plastik Jadi Kerajinan yang Pasti Cuan

您所在的位置:网站首页 bab 2 daur ulang kerajinan dari plastik Sosok Inspiratif Hesti Novera Imelda, Sulap Sampah Plastik Jadi Kerajinan yang Pasti Cuan

Sosok Inspiratif Hesti Novera Imelda, Sulap Sampah Plastik Jadi Kerajinan yang Pasti Cuan

2023-05-29 01:39| 来源: 网络整理| 查看: 265

Proses pembuatan bunga dari plastik kresek bekas ini tidak hanya menggunakan plastik kresek yang masih bagus. Bahkan Imelda menceritakan juga memanfaatkan plastik kresek kotor seperti yang berminyak bekas wadah gorengan. Tak jarang, ketika banjir pesanan ia sampai membeli plastik kresek baru untuk memenuhi target pesanan.

“Untuk plastik yang tidak terlalu bersih bahasanya, tidak langsung kita buat bunga tetapi biasanya saya aplikasikan untuk membuat dahan. Paling kita lap dulu, kalau tidak memungkinkan dicelup sama sabun cuci piring, lalu dijemur,” Imelda menerangkan.

Untuk bagian pengemasan bunganya pun diupayakan tidak pakai bahan yang baru, tetapi tetap pakai plastik kresek atau kertas bekas sebagai pengganti kertas selofan (kertas pembungkus bouquet).

“Itu kita mengombasi dengan plastik kresek yang memang motif, kita tindas (setrika),” tambahnya.

Dalam proses produksi kerajinan dari kresek hingga barang bekas lainnya, Imelda tidak melakukannya sendiri tetapi juga berkolaborasi dengan para pengrajin. Menurutnya dengan berkolaborasi, pasti ada nilai jual lebih tinggi daripada berkreasi sendiri.

“Jadi nanti kita bagi tugas,” jelasnya.

Proses pembuatan bunga dari plastik kresek bekas sangat berbeda dengan proses pembuatan bunga artificial. Bunga yang dibuat dari limbah kresek lebih rumit. Bunga dibuat perkelopak satu per satu, termasuk tangkai dan daunnya.

“Tangkainya pakai tusuk sate bekas atau kawat. Misalnya sisa habis kurban (Hari Raya Idul Adha) atau apa kan bisa dipakai lagi,” katanya.

Sementara warnanya, juga pakai warna asli plastik kresek dan tidak memakai pewarna apapun. Jika produk kreatifnya ada warna gradasi, itu berarti dibuat dengan plastik kresek yang ditumpuk. Ia mengatakan orang-orang yang membeli kerajinannya tidak akan mengira,a bahwa produk yang mereka beli dibuat dari plastik kresek.

“Waktu Mas Gibran (Wali Kota Solo) ke sini, mesti selalu tanya ini diwarnai pakai apa dan saya selalu bilang ini warna dari plastik kresek asli. Kalaupun ada gradasinya itu berarti ditumpuk,” Imelda menceritakan.

Plastik kresek dipotong bagian atas dan bawah, kemudian ditumpuk dan disetrika. Lalu, sisa dari atas yang handle (bagian pegangan) plastik itu juga dimanfaatkan untuk melilit membuat ring. Tujuannya untuk benar-benar meminimalisir sampah lagi.

“Jadi untuk zero waste (nol limbah) ini benar-benar kita tekankan. Kita ini memang open (sangat suka) mbak sama sampah. Kita juga bersinergi dengan Bank Sampah Indonesia (BSI) di Solo. ” ungkapnya.



【本文地址】


今日新闻


推荐新闻


CopyRight 2018-2019 办公设备维修网 版权所有 豫ICP备15022753号-3